Salah seorang tabiin yang bernama Urwah bin Zubair ra terluka salah satu kakinya dan membusuk. Seorang tabib berkata kepadanya, “Kakimu yang membusuk ini harus dipotong”. Mendengar saran seorang tabib itu Urwah bin Zubair pun merasa pasrah.
Ketika tabib itu hendak memotong salah satu dari kakinya yang membusuk, tabib menyarankanya agar ia dibius terlebih dahulu agar tidak merasakan sakit ketika dipotong. Urwah bin Zubair berkata kepada tabib tersebut, “..aku tetap akan merasa kesakitan, lebih baik potonglah kakiku ketika aku sedang shalat, karena jika aku sedang shalat di benakku tak ada apapun kecuali khusyu` di hadapan Sang Ilahi. Maka, jika kau potong kakiku ketika aku shalat, niscaya aku tak akan merasakan sakitnya”.
Ketika Urwah bin Zubair melaksanakan shalat, sang tabib kemudian memotong kakinya dan Urwah bin Zubair pun tak bergerak dan tidak merasa kesakitan. Setelah kakinya dipotong, ia pun pulang kerumahnya dengan sahabat-sahabatnya yang membantunya untuk berjalan. Sesampainya di rumah, ia duduk dan meletakan kakinya yang terpotong di depanya, ia pun memanggil anaknya yang berada di dalam kamar.
Namun anaknya tidak menjawab panggilanya. Urwah bin Zubair merasa heran dan memerintahkan kepada salah seorang sahabatnya untuk melihat anaknya di dalam kamar.
kemudian salah seorang sahabat Urwah masuk ke dalam kamar anaknya dan melihat anaknya telah meninggal karena jatuh dari tangga. Sahabat itu langsung bergegas untuk mengabarkan kepada Urwah apa yang terjadi pada anaknya.
Ketika mendengar anaknya meninggal dunia dan ia pun baru saja mendapat musibah dengan dipotongnya salah satu kakinya, ia tetap bersabar dan menerima seluruh cobaan itu dengan lapang dada dan ikhlas.
Kemudian Urwah bin Zubair mengambil kakinya yang terpotong seraya berkata, “..Ya Allah, Engkau telah mengkaruniaiku dua kaki, dan saat ini telah Kau ambil satu darinya dan Kau sisakan satu darinya, maka aku bersyukur kepada-Mu yang telah mengambil salah satu dari kakiku dan menyisakan satu untukku. Ya Allah.. Engkau telah mengkaruniaiku dua orang anak, dan saat ini telah Kau ambil salah seorang dari mereka, dan Engkau sisakan salah seorang dari mereka, maka aku bersyukur atas anakku yang telah Kau ambil dan yang Kau sisakan”.
Setelah itu Urwah pun membungkus kakinya dan menguburkanya seraya berkata, “..Aku bersyukur kepada Allah SWT, sesungguhnya kaki yang aku kuburkan ini tidak pernah aku gunakan untuk berjalan ke tempat yang dimurkai-Nya”..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi saran komentar dan harapannya. Terimakasih